Crepes merupakan pancake yang memiliki bentuk bulat tipis, kadang disajikan dengan rasa manis atau pun asin. Umumnya, crepes dibuat dari tepung terigu, tapi banyak variasi dari gandum atau lainnya.
 |
| ilustrasi crepes suzette (havocinthekitchen.com) |
Beberapa crepes mungkin pernah kamu coba, tapi tahukah kamu dengan crepes suzette? Crepes ini hadir dengan saus beurre yang bercita rasa jeruk. Untuk mengenalnya lebih jauh, kamu bisa tilik fakta menarik crepes suzette di bawah ini.
1. Asal usul crepes suzette
Sejarah paling populer mengenai asal usul crepes datang dari seorang pemuda berumur 14 tahun bernama Henri Charpentier yang mana dalam buku biorafinya yang berjudul Life A La Henri - Being The Memories of Henri Charpentier, ia mengulas bagaimana ia tidak sengaja menemukan sebuah resep pancake tipis dengan saus brandy beralkohol pada tahun 1895 di Cafe de Paris in Monte Carlo, Monako.
Awalnya Henri merasa telah mengacaukan kudapan khusus untuk Pangeran Wales, King Edward VII tersebut, akan tetapi setelah dicicipi Henri merasa kudapan di hadapannya memiliki harmoni yang menarik. Di lidah sang pangeran pun, ini termasuk hidangan inovatif yang nikmat.
Cerita lainnya yakni bahwa crepes suzette ditemukan oleh guru masak Henri yang bernama Auguste Escoffier, tapi dibanding brandy dan grand marnier, dinukil bahwa curacao yang menyebabkan sausnya terbakar.
2. Penamaan suzette
Suzette menjadi nama unik yang disematkan pada crepes ini, berdasarkan cerita Henri Charpentier, suzette adalah nama teman makan Sang Pangeran Wales saat mencicipi kudapan tersebut.
Versi lain, penisbatan suzette adalah penghormatan untuk Putri Suzette de Carignan yang meminta chef Jean Reboux membuat kudapan untuk orang yang dicintainya yakni King Louis XV.
Cerita terakhir cukup menarik karena tidak terkait dengan sejarah kerajaan melainkan sebuah cerita yang datang dari Suzanne Reichenberg yang dikenal dengan nama panggung Suzette. Ia seorang artis teater dengan peran karakter yang menyajikan crepes. Restoran Marivaux yang menyediakan crepes pun mulai menyebut crepesnya sebagai crepes suzette.
3. Crepes suzette day
Keunikan crepes suzette menjadikan dessert satu ini banyak dinikmati, tak hanya itu, untuk mengenangnya crepes suzette memiliki hari nasional yang jatuh pada 6 Mei setiap tahunnya.
Dalam merayakan hari tersebut, biasanya orang-orang akan membuat crepes suzette dengan versi mereka masing-masing di rumah. Tapi, tak jarang juga yang berselancar ke berbagai restoran untuk menikmati keindahan rasanya.
4. Teknik pembuatan crepes suzette
 |
| ilustrasi teknik masak flambe (freepik.com/Kamran Aydinov) |
Crepes suzette dibuat dengan teknik flambe yang berarti menyalakan api di atas wajan berisi masakan dengan tambahan alkohol. Nah, alkohol yang digunakan dalam membuat saus suzette biasanya brandy, grand marnier, cointreau atau curacao liquer.
Penggunaan teknik flambe ini memberikan cita rasa smoky yang aromatik. Tak hanya itu, flambe juga bisa jadi pertunjukan menarik bagi para chef yang memiliki retoran tipe open kitchen.
Di sisi lain, penggunaan alkohol menjadi hal 'haram' dalam makanan mereka, karenanya crepes suzette seringkali disajikan tanpa liqour apapun, cukup dengan jus jeruk. Namun, flambe juga nggak akan terjadi.
5. Penyajian crepes suzette
Di restoran, crepes suzette seringkali disajikan di atas gueridon, meja atau troli makan. Gueridon service ini dilakukan oleh chef yang menyelesaikan teknik flambe tepat di atas mejamu.
Topping crepes suzette bisa berupa taburan gula halus atau es krim vanila, keduanya memberikan pengalaman yang memanjakan lidah.
Kamu yang ingin menikmati crepes suzette pastinya memiliki keluasan lebih baik penggunaan bahan atau topping yang disesuaikan dengan seleramu. Dinikmati di waktu senggang, crepes suzette jadi pilihan menarik yang mudah dengan rasa fantastik.
Comments
Post a Comment